Penjahat berpakaian muslim di pangadilan

Trend? Kewajiban? Norma?
Berapa kali kita temui setiap orang yg terjangkit kasus kriminal dan menjadi tersangka/terdakwa -jika orang tersebut beragama islam- tiba-tiba saja langsung busana muslim serapih-rapihnya dan berkelakuan sesopan-sopannya. Wow potret kemunafikan yg jelas dan jernih.

Apakah dengan berpakaian seperti itu hukuman yg akan dijatuhkan menjadi lebih ringan? O jelas..
Lho? Kita tahu benar bahwa pengadilan juga mempertimbangkan kelakuan, tutur kata, cara berpakaian, dan kerapihan mereka ini. Tentu anda sering mendengar "karena yg bersangkutan berkelakuan baik selama proses pengadilan maka..." capek deh.  Tidak salah jika kita menyebut sistem peradilan di Indonesia itu buta.

Coba dipikir, apa hubungan kriminalitas dan penampilan? Naif sekali, seharusnya pengadilan tidak boleh merpertimbangkan hal-hal normatif tersebut pada pemutusan hukuman. Semua harusnya atas dasar bukti. Tentu orang yg sangat jahat pun akan jadi "baik" jika tahu hukumannya akan diringankan. Tapi itukah cara keadilan bekerja? atas dasar apa? Apakah kemudian orang yg berpakaian lusuh dianggap orang yg jahat? Atau jika mereka bertato mereka adalah lebih pembohong dari yg tidak?

Tanya kenapa? Kok seperti disebut pengadilan. Ahahahaha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sepakbola dan Agama

Sepakbola adalah sebagian dari kebodohan (dan iman)

Analoginya:
Korparasi yg memegang sepakbola -> pemuka agama
Mereka bergelut dengan uang dan hampir tak peduli tentang edukasi, mereka berupaya mengeksploitasi sepakbola, menghimpun fans yg maniak = menghimpun uang, menhimpun publikasi = gossip, TV dst (80% adalah bahan pembicaraan plg umum)

fans DAN pengikut -> budak agama atau sebut saja pengikut agama
Sangat jarang mereka peduli dengan rasionalitas tentang apa yg mereka idolakan atau bagaimana mengidolakan mereka. Seperti halnya agama, terorisme juga ada pada fans sepakbola mereka yg tidak mengerti arti sportivitas, mengacungkan ego diatas segalanya (termasuk nyawa bila perlu), kriminal yg salah arah.


Contoh?
coba buka kompas.com, lihat daftar berita terpopuler... apakah ini edukasi? Inikah cerminan bangsa indonesia? yg bahkan tidak pernah punya prestasi gemilang di sepakbola itu sendiri.

lihat berita tentang fans yang mengahabisi fans lain... apakah ini bukan terrorisme (min. ekstrimisme)? Ketika massa menjadi besar dan jadi mayoritas, kecenderungan mereka untuk mengamini apa yang mereka anut adalah yg paling benar = 100% dan ketika melihat orang lain orang tidak setuju mereka bingung setengah mati. Alhasil selalu ada ekstrimisme yg muncul dari massa yg besar. Bahkan kecenderungnya lebih buruk dengan menjadi fans sebuah klub tertentu, mereka baru saja membentuk agama baru.

lihat gossip, poster dan berita tentang pemain sepakbola... tidakkah pers punya sesuatu yg lebih bermanfaat untuk diberitakan? Tidak, karena rating adalah segalanya. Statistik menunjukan sebagian besar dunia masih berada dalam kebodohan (bukan manusia tapi lebih ke tingkat kesadarannya untuk bersikap maju). Dan apa yg TV sajikan semata-mata (sebagian besar) demi rating -> demi kebodohan. Reformasi pers? ya ada tapi kecil. Bahkan pemberitaan yang penting dalam televisi selalu terkandung kebodohan (min tidak rasional) mengapa? karena masyarakat suka hal demikian. Belum lagi pungutan liar gambar tempel sebuah klub sepakbola.. ha ha

Saya tidak membenci fans sepakbola, saya hanya merasa kasihan. Sepakbola adalah olahraga, seharusnya arti tersebut berhenti disitu, bahwa ada kerja tim, ada teknis, ada kesehatan/kebugaran seperti halnya olahraga sejenis. Tapi olahraga bukan agama... atau seharusnya tidak dilakoni seperti agama.

Apakah diciptakannya liga2 baru semata-mata untuk fans? uang lebih tepatnya. Tentu uang tidak datang kalau tidak ada fans, tapi sayangnya motifnya adalah selalu sama dalam dunia bisnis yaitu uang. Dan fans adalah pasar yg sayangnya dalam pandangan saya lebih terlihat seperti budak. Apakah klub dimiliki/didikte oleh fans? tidak, klub butuh uang besar bukan "dukungan". Investor hanya peduli tentang uang mereka, sekali lagi bukan fans.

Paragraf terakhir membuat saya berfikir ulang bahwa ini sedikit berbeda dari agama, terutama dari sisi cara mengeksploitasi tapi produknya tetap sama yakni pengikut yg kurang rasional.

Saat ini, tentu orang berpikir jika saya tidak pernah melakoni sepakbola, sudah dan saya tidak cocok (dari segi stamina dan waktu). Tapi yg saya cermati adalah proses sepakbola menjadi agama bagi fansnya bukan olahraga itu sendiri.

Seharusnya fans lebih sadar atas terjadinya eksploitasi atas dasar uang dan lebih bersikap kritis (maksud saya bukan melempari timnya jika kalah). Inilah yg saya sayangnya dimana waktu terbuang begitu besar (dan hampir sia-sia atas dasar kemajuan intelektual), dan sayangnya lagi menimpa generasi pada umur2 produktif.

OK, tidak adil jika saya mengungkapkan apa yang saya sukai dan alasannya. Saya suka MotoGP dengan berbagai syarat yg tidak mungkin dipenuhi. Misal saya inginkan motor sama kompetitifnya jadi yang saya lihat adalah murni teknis dari pembalap. Alasannya, ketika saya melihat balapan yg menarik selalu saya terbecut untuk melakukan hal lebih cepat, BERSIH dan efisien. MotoGP mengajari saya bahwa selalu ada ruang untuk menyalip tanpa tergantung dari kaidah yg umum (kecepatan). Lalu apa saya suka F1? sama sekali tidak suka.
Apakah saya menganut MotoGP seperti agama (fanatism)? tidak (lihat: alasan). Bersih punya makna kalau ingin menyalip harus yg adil dan tidak sembrono, dalam kehidupan: menjadi lebih hebat dari orang lain tidak boleh dengan kecurangan melainkan kerja keras, analisa dan teknis yg lebih matang. Cepat disini tentu saya ingin lebih cepat dari sebelum, saya tidak suka masalah yg bertele-tele dst. Efisien disini lebih kurang tentang strategi pembalap, bagaimana mereka bersabar menunggu saat yg tepat ketika mereka secara teknis kalah dari pembalap didepannya. Tentunya pelajaran seperti ini didapat juga pada olahraga lain, saya hanya membuktikan bahwa saya tidak benci olahraga meski hanya dari menonton (yang mana selalu saya barengi dengan makan malam).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hasrat sex anak jaman sekarang

Umur berapa pertama kali anda lihat film porno? 13, 14 atau 17?
Kalau dari segi biologis pubertas itu dimulai antara 12-13 tahun. Pubertas adalah gampangnya masa dimana manusia bisa bereproduksi, apapun bahasanya sebenarnya tidak perlu mempermasalahkan moral dan agama karena memang sudah dari gen-nya begitu. Tapi publik lebih memilih untuk menjadikannya tabu.

Kalu dirunut lagi, orang selalu lebih senang dengan sesuatu yang negatif daripada positif minimal ya keinginan untuk mencoba pasti muncul. Itulah mengapa mencap kegiatan sex sebagai tabu justru jadi senjata makan tuan. Apa yang sebenarnya orangtua harapkan pada anak2nya demi kebaikan mereka sendiri justru malah jadi amburadul.

Sekarang, ibarat binatang kalau mereka ingin kawin ya mereka kawin saja di depan publik tanpa malu2. Lalu  mungkin tidak ya manusia mencapai taraf yang demikian? Sudah ada tanda2 sih... Bukannya pendidikan sex sudah digalakkan? Ya dan tidak. Ya dari sisi pendidik mungkin tidak dari sisi orangtua, atau mari bersama-sama kita nyebut "agama".

Tapi yang terjadi sekarang, trend sex bebas umumnya sex bebas tidak bertanggung jawab (minimal karena tidak pakai kondom atau alat kontrasepsi lain). Dan mereka bangga saja bisa masuk dalam trend "sex bebas" yang salah kaprah. Duh gimana to bocah sekarang ini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Burung Emprit bag.2

Di kampungku yang sudah berkurang pepohonannya. Jumlah burung emprit sepertinya tetap banyak, saat ini adalah musim kawin bagi burung emprit (sebenarnya sudah sebulan lalu). Masing-masing pasangan mulai membuat sarang di bernagai tempat yang memungkinkan.

Para warga sudah merubah selera/pilihan tanaman rumah mereka yg dulunya pohan buah-buahan seperti mangga, jambu klutuk, jambu air, nangka ataupun belimbing kini menjadi aneka tanaman hias dan bunga-buangan. Mungkin saja banyak warga tidak suka pohon besar karena akan merusak bangunan, maklum sekarang ini hampir semua pelataran rumah warga ditutup plesteran semen untuk memperluas area huni. Kalaupun ada yang menanam mangga, umumnya adalah mangga cangkok.

Tahukah akibatnya terhadap burung emprit? Tanaman hias/bunga jelas bukanlah tempat untuk bersarang tidak pula mangga cangkokan yang rata-rata tingginya hanya 3m. Mangga asli biji umumnya bisa mencapai 6-7m tergantung jenisnya. Jenis pohon mangga dan nangka umumnya menjadi favorit burung untuk bersarang. Kini apa yang terjadi? Di rumahku saja burung2 membuat sarang pada talang air, bahkan ada yg nekad membuat sarang diatas pintu kamar diapit balok2 struktur.

Menyedihkan lagi ketika aku amati, bahan2 dasar susuh (sarang) saat ini telah berubah drastis dari ketika aku masih SD. Bahan baku semak kering memang semakin jarang ditemukan dengan mulai diplesternya daerah2 terbuka. Kini burung emprit mencampurnya dengan aneka sampah, Ya  sampah!. mulai dari pita kaset, utasan karung goni, kawat (bendrat) dan banyak bahan plastik lainnya. Campuran2 ini jelas berbahaya bagi bayi emprit jika kemudian tak sengaja memakannya.

Untunglah awal musim kemarau ini suplai serangga sedang melimpah ruah, sangat pas dengan musim menetasnya bayi2 emprit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments