Pembunuh Berantai

Di dalam negeri sendiri kita mengenal Ahmad Suradji, Rio "Martil", Ryan VIH dan yg baru-baru saja "Babe" Baekuni. Di antara keempat ini yg terbilang kejam adalah Babe dan Ryan karena mereka memutilasi korban dan tidak ada unsur "gila", mendapat perintah atau kebutuhan akan uang. Mereka membunuh karena memang terdapat keinginan dan terulang-ulang. Sayang sekali mereka berdua adalah penyuka sejenis...

Mental homo benarkah memiliki kecenderungan untuk lebih mampu membunuh? tentu tidak. Tetapi ada hal2 yang membuat mereka lebih sering mengulanginya. Tindakan hubungan homoseksual adalah hal tabu disini, karena itu pelaku cenderung akan ekstra hati-hati dalam menuntupi tindakan sex tersebut apalagi pembunuhan yg menyertainya. Tetapi belum diteliti apakah Babe maupun Ryan merasakan kenikmatan ketika membunuh korbannya kemudian memutilasinya. Kenikmatan? Inilah yg ingin aku bahas "Kenikmatan dalam Membunuh". Haruskan tindakan sex sejenis ditabukan? Hmm... aduh pusing aku lihat para ulama orang sex saja masih tabu buktinya sampai hari ini Video ariel - luna masih heboh. Jika sesuatu hal tabu untuk dibicarakan maka orang tidak akan mengerti salah dan benar...

Beberapa hari lalu setiap malam aku giat membaca kasus pembunuh berantai di luar negeri. Dimulai dari kasus non pembunuh berantai Josef Fritzl, seorang ayah yg mengurung dan memperkosa anaknya sendiri ribuan kali selama 24 tahun dan membiarkan salah satu bayinya meninggal. Ia mengaku terlahir untuk memperkosa dan mengaku masa kecilnya sebagai "anak yang tidak diinginkan". Kasus ini terjadi di Austria dimana Fritzl merencanakan semuanya dengan matang sampai2 tidak ada satu orangpun yg curiga (bahkan istrinya) dengan ruang bawah tanah tempat Fritzl memenjarakan putrinya. Di austria hal ini mendapat perhatian serius dari pemerintah dan media dunia bahkan mencap Austria sebagai tempat tinggal monster. Sesungguhnya kasus inces ini cukup sering terjadi di Indonesia sendiri bahkan pelakunya tidak perlu sampai mengurung putrinya dan rata-rata tidak terlalu menghebohkan karena terjadi berkali-kali. Sebenarnya di duniapun hal ini sering terjadi hanya saja korban seringkali tidak mau/takut melapor.

Kemudian berlanjut dengan kasus "baby peter". Bayi 1 tahun yang tewas disiksa oleh ayah dan paman tiri (sebenarnya masih berpacaran) serta ibu kandungnya. Kasus yg belum lama terjadi di Inggris ini menarik karena terdapat organisasi yang mengawasi kesehatan balita secara rutin dan akan menampung sang bayi jika terjadi sesuatu yg tidak normal. Tetapi sang ibu berulang kali berbohong mengenai berbagai luka yg diderita sang bayi meskipun secara rutin memeriksakan sang bayi di rumah sakit (hanya untuk kembali disiksa). Sang pacar adalah sosok sadis yg gemar mengoleksi sajam dan menyiksa binatang, sang ibu obesitas, pemalas dan perokok. Masalahnya disini mengapa sengaja dibiarkan disiksa hanya untuk tewas?

Lanjut ke kasus yg lebih mencekam, masih di Inggris yakni pasangan pembunuh berantai Fred dan Rosemary West. Sungguh tragedi ketika pasangan sadis dan haus akan seks ini bertemu dan menikah untuk mewujudkan diri mereka sebagai pebunuh berantai paling bejat dan mungkin terkeji. Sebagai maniak seks Fred selalu mencari mangsa terus menerus meskipun sudah 2 kali beristri. Singkat kata dari belasan (mungkin lebih) korbannya diantaranya terdapat 2 anak kandung Fred yg salah satunya telah diperkosa, kemudian mantan istri dan sisanya adalah pacar dan teman seks. Kebanyakan korbannya mengalami ritual brutal sadomasokis sebelum akhirnya dimutilasi oleh pasangan pembunuh. Dan aksi mereka berlangsung 2 dekade dimana sebagian korban dikubur di teras dan pekarangan rumah. Mereka sendiri memiliki banyak anak yg bisa jadi menyaksiskan kebrutalan orangtua mereka.

Masih tidak jauh dari hasrat seks yg tak terkendali. Kejadian kali ini bertempat di Russia.. bersambung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Teroris, Bernyali atau Pengecut?

Kalau seseorang berada posisi yg tidak puas dalam hidupnya, merasa hidup kurang berguna tetapi hidup sangat menggantungkan pada doa, tidak memiliki beban hidup dst. Mereka adalah orang2 rawan yg dieksploitasi.

Membom bunuh diri? heroikah?
Katakanlah secara Islam mereka benar, masih heroikah perbuatan mereka?
Boleh saya bilang mereka memang sudah tidak sayang nyawa dan tindakan mereka memang kebanyakan didasari sikap tidak ingin menghadapi hidup. Mereka hanyalah pengecut, tak ubahnya seseorang yg diputus pacar kemudian nekad bunuh diri.

Hidup sia2 mereka sekedar ditumpangi bom dan berharap masuk surga. Lalu bagaimana dengan para perekrut yg mengeksplotasi orang2 ini? Lebih pengecut tentunya. Mereka cuma berani mengeksploitasi...

Bagaimana mereka mendapat senjata? Dari negara non-muslim!
Sekali lagi pengecut dan tidak tahu diri. Tak bisakah mereka membuat sendiri? Itu kah tujuannya juga kepentingan teroris kenapa minta bantuan. Pengecut!

Masyarakat yang menilai pasukan berani jihad (mati) sebagai pahlawan ini salah besar. Sekalipun dikata tujuannya benar. Mengakhiri hidup adalah sebenaranya perbuatan paling pengecut dalam sejarah manusia. Mereka lari dari kenyataan, lari dari kesulitan hidup, lari dari kemalasan dan menumpahkan semuanya ke jihad untuk dapat tiket mesum ke surga.

Pengecut yang cuma bersembunyi
Pengecut yang cuma bisa merakit bom (teknologi sederhana)
Pengecut yang hidup dan pembenaran atas segala yg diyakininya
Pengecut yang egois
Pengecut yang tidak mau belajar berubah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Dibalik Indonesia (Bali) sebagai Objek Wisata Dunia

Tentu saja ada uang dibalik itu. Tapi apa sebenarnya yang tersingkap dari kebesaran nama ini dan bagaimana pemerintah dan media massa mengeksploitasinya?

Masih ingat iklan sebuah minuman energi dimana pesepakbola Cristiano Ronaldo yang berkunjung ke Bali dan "mendapat kekuatan magis" dari mengikuti upacara ritual? Mungkin saja hanya motif uang...

Thailand oleh turis mancanegara disebut sebagai surga sex. Sesuatu sering lepas dari pengamatan umum bahwa mereka (turis) perlu hiburan sex yg secara system memang dieksploitasi sedemikian rupa. Banggakah? Bagaimana dengan Bali? Tidak sedikit turis pedofil yg berkunjung di Bali meskipun aktivitas bisnis sex secara keseluruhan tidak setajam di Thailand.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Antara Mistis dan Budaya

Jika harus memilih antara percaya atau tidak dengan debus orang cenderung percaya apalagi bila sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri mungkin seraya berkata "Kamu musti lihat langsung deh biar percaya".

Tapi jika tanpa melihat pun orang sudah percaya lalu apa yang mendasari hal itu?
Mengapa sama sekali tidak sangsi terhadap debus daripada terhadap sulap?

Kalau diputar-putar terus akan bermuara pada sila pertama Pancasila kita.
Lho?
Dari jaman dahulu sebelum Indonesia ini diislamkan, dan sebelumnya lagi dinasranikan dan yg sebelum-sebelumnya telah tertancap kokoh budaya animisme dan dinamisme yg tanpa disadari terus berevolusi dan berbaur bersama agama dalam masyarakat. Agama apapun itu hampir selalu memiliki elemen mistis meskipun aku pribadi melihat agama itu sendiri meman mistis dari aslinya (dari perkembangan agama itu di daerah asalnya)

Nah, masalahnya negara yg mengaku negara berpenduduk muslim terbesar didunia ini ternyata juga mungkin negara terbesar yg penduduknya menganut klenik atau apapun itu. Bahkan yg berpendidikan sekalipun tidak luput dari budaya nenek moyang ini.

Jika sulap "masih dapat" dipercaya apalagi macam ilmu debus. Yah begitulah menurutku kebanyakan penduduk kita. Heran, mengapa tidak ada kekuatan untuk sekedar bertanya? ataupun ragu? dalam diri mereka seperti telah terdogma bahwa ada sesuatu yg mereka "tidak boleh" ketahui -sesuatu yg terlarang-. Sesuatu yg jelas jelas berhubungan dengan kuasaNya meskipun dalam agama itu sendiri tidak pernah secara pasti membahas hal mistis tersebut. Karenanya orang yg bekerjapun masih banyak berdukun karena mereka terlalu "lemah" untuk meniti jalan hidup mereka. Lebih baik bergntung pada sesuatu yang tidak pasti daripada mencari tahu.

Takut?
Bisa jadi.. tapi kesalahan selalu terulang dari para orangtua yg menurunkan hal-hal mistis pada anaknya yg diusia meraka masih muda, lugu dan hanya percaya padanya.

Percaya > Tidak percaya
Sikap ini menyebabkan masyarakat segera mengagungkan segala hal yg membuat mereka takjub sebagai hal yg "harus" dipercaya dan "tidak perlu disangsikan". Para munafik inipun tak pernah merasa aneh jika dalam hidupnya memegang dua pegangan. Di satu sisi ketika mereka mulai memikirkan kematian mereka giat beragama, di sisi lain ketika mereka tidak mampu melihat jalan hidup mereka bertanya pada dukun, paranormal dan orang-orang schizophrenia lainnya.

Pernah aku bertanya pada orang-orang ini apa alasannya, jawabnya:
"Kalau kamu tidak percaya kamu tidak bisa melihat"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments