Kemiskinan itu...

Kemiskinan itu indikator kinerja pemerintah di mata rakyat.
Kemiskinan itu bisa sebab bisa juga akibat.
Kemiskinan itu sering jadi alasan untuk mengkritik pemerintah saat itu.

Kalau rakyat miskin bisa jadi memang karena menntal bangsa ini masih memble, tapi apa adil jika kita menyalahkan mental tersebut sementara penyuluhan, pendidikan dan pembinaan dari pemerintah kurang? Lho itu tugas pemerintah, lihat saja tontonan TV lokal (non-kabel) apa ada tontonan yg memotivasi? minim. Orang yg berpendapat seperti ini biasanya gagal melihat sisi lain Indonesia (dan hanya berpandangan sempit pada sekitarnya saja, mungkin orang kota kali yah)

Ambil contoh seseorang tumbuh dengan tekad besar, semangat belajar tinggi meskipun dari keluarga miskin. Kemudian menjelma menjadi orang sukses dan kaya raya... OK tapi faktanya hal yg demikian selalu 1 : banyak orang. Mengapa? Aku pribadi percaya bahwa tidak ada manusia yg benar2 bodoh atau benar2 lihai dst. Lalu mengapa? Kemunkinannya adalah orangtua (atau siapapun yg membimbing) dan lingkungan (kultur). Tetap saja pemerintah punya andil dalam hal ini. Ingatlah bahwa kekayaan yg menimpa seseorangpun tidak selalu dibarengi kualitas kemanusiaan. Contoh? banyak! bahkan 100:1 Lihat Tuhan Bakrie. Lalu apa kita ingin orang miskin ini menjelma menjadi seperti itu? yg kemudian kembali menindas yg miskin!

Jelas ada masalah lain yg belum tuntas. Sesuatu yang masih menggerogoti moral dan mental seseorang baik saat miskin ataupun kaya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Badut TV

Tidak perlu seorang ahlipun saya bisa secara arogan menyatakan kebanyakan orang dibelakang acara televisi Indonesia adalah orang2 yg tak punya etika, sumber penyakit masyarakat miskin dan tak berpendidikan. Di saat orang2 menghujat selebritis yg bermasalah, orang lupa siapa yg membawa selebriti tersebut ke mata mereka.

Orang yg bersembunyi dibelakang kedok seni, dengan uangnya merasa telah melakukan apa yg pantas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Menjadikan jutaan masyarakat Indonesia terhiptonis (oh ya bahkan ada acara hiptonis lho) oleh racun, membuat masayarakat lengah, malas berpikir kedepan. Tak terkecuali film2 yg membahas kemelaratan! coba diresapi lebih dalam: film tersebut malah mengajarkan bahwa dengan doa yg tertindas akhirnya akan menang. Saya mengerti jika film seperti itu dimaksudkan untuk membuka mata para eliter, pengusaha dst untuk menilik kembali jurang kapitalis yg mereka bangun. Tapi sadar atau tidak para pembuat film bahwa mental para konglomerat tersebut hanya dapat diubah dengan jalan dijatuhkan secara paksa (seperti halnya Suharto)? Terlalu naif cara berpikir pembuat film kita.

Seharusnya mereka mengambil tema yg jauh lebih progresif yang diselaraskan dengan kemiskinan di Indonesia. Bukannya tema introspeksi yg cuma ditangisi (atau ditertawakan) untuk kemudian dilupakan.

Acara/film untuk muda-mudi sering memuat hasrat seksual yg bebas. Tapi prakteknya dimasyarakat? mereka merespon meniru sama persis! yg hasilnya adalah generasi pasutri muda tanpa masa depan jelas. Tentu saya senang denga pendidikan sex usia muda. Tapi apa yg dilihat di televisi selalu berbeda konteks. Di TV/Film sepertinya uang, mobil dan kemewahan lainnya senantiasa jatuh dari langit. Sangat miris dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Sangat tidak bertanggung jawab

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Inilah jadinya kalo artis berbicara dengan para intelektual

Kalau menonton acara Jakarta Lawyer kemarin, saya rasanya miris mendengar komentar dari pihak para artis yg jelas terdengar arogan, dan sadar tapi tak tahu diri akan kesalahannya. Omongan tidak berbobot, tidak berpendidikan dengan gaya bahasa glamor yg tidak jelas maksudnya. Pak Karni yg senantiasa menunjukkan keengganannya menganngapi pihak selebriti lebih jauh seperti tak dipahami oleh mereka.

Dan kemenangan pihak selebriti atas KPI adalah momok memalukan dimana orang tidak lagi melihat masa depan melainkan hanya ingin bagaimana sekarang bisa menikmati hidup layaknya negara "konsumen" seutuhnya.

Mengerikan jika mayoritas orang lebih memilih racun dan si penjual pun tak ragu2 menambah dosisnya.

great inquiry in english visit http://www.punkerslut.com/articles/mr_and_mrs_celebrity_what_are_you_selling_me_now.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments