Apakah Operator Seluler Tak Punya Aturan

Mengenai jumlah sampah yg dikirim pihak ketiga ke setiap pengguna setiap harinya? Bayangkan saja pengguna membayar/membeli pulsa dangan harga pantas, tetapi setiap harinya kita mendapat 2-4 sampah iklan yg kita sendiri tidak tahu apalagi menginginkan. Setiap operator harusnya tahu diri bagaimana mengontrol invasi pihak ketiga tersebut yg jelas-jelas sebagian besar nebeng dari operator (yg mana semakin menggelisahkan konsumen akan kebenaran isi sms tersebut).

POTONG HARGA JIKA MAU PROMOSI!

Ini kan bukan media gratis seperti radio atau TV yg dapat dimaklumi kalau ada iklannya untuk menunjang produksi. Ini adalah media yg konsumen biayai sendiri, tentu operator mendapat pendapatan tambahan dari pihak penyampah tapi analoginya seperti halnya sales keliling kita berhak untuk tidak membukakan pintu atau menolak jika terlanjur bertemu, nah ini nyelonong aja kayak maling (dan tujuannya memang mau maling pulsa) ! Kalau memang pada kartu perdana/isi ulang dikatakan kita akan mendapat iklan, ya saya maklum tapi jika tidak harusnya operator memangkas biaya pulsa dengan memberi kejelasan maksimal berapa sampah yg akan diterima konsumen kan mereka sendiri yg mengijinkan pihak ketiga tersebut.

Ini sih lebih miris daripada spam di email. Pada kasus email kita ditumpangi iklan karena memakai email dengan gratis, nah spam datang dengan berbagai cara yg sebagian disebabkan karena kita sering mengumbar email, dan sebagian lagi adalah kebetulan. Itupun pihak provider berusaha menolong dengan membuat spam filter. Nah bagaimana dengan operator seluler Indonesia? Masih punyakah mereka tanggung jawab?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments:

Post a Comment