si Bejo

Memang enak kalau orang setiap hari menang lotre, apa mungkin? Ya namanya juga peruntungan kalaupun itu 8:10 ataupun 1:10 tetap saja mungkin.

Menjadi pekerja atau pengusaha butuhkah keberuntungan? bagaimana dengan investasi yg setiap tahun menciptakan milyader2 baru? Adilkah cara pengayaan tersebut? Pengusaha mengeksploitasi pekerja karena dianggap orang rendahan yg patut digaji rendah? Benarkah pekerja umumnya lebih bodoh dari bos mereka? Apa landasan untuk mengukurnya dan benarkah status pendidikan adalah solusinya? Jika sistem pendidikan kita bagus seberapa rasionalnya dengan praktik kehidupan riil.

Bagaimana dengan lingkungan selama mereka tumbuh? bisakah disama-ratakan, bijakkah jika kita bilang "salahmu sendiri jadi seperti ini!"?

Banyak orang masih terjebak pada dogma keluarga besar. Kalau jatuh pada kemiskinan sangat menderita, jika dalam kekayaan menjadi kawanan serigala rakus dan korup. Kembali ke "si bejo", bagaimana mungkin kita menutup mata bahwa "si bejo" membantu kehidupan kita? 25%? 33%? 50%?  Mengapa mudah menghina si miskin jika si kaya lupa telah di bantu "si bejo" dalam kehidupannya sehingga tak rela membagi 25/33/50% untuk dirasionalkan dalam wujud bantuan.

Benarkah pengusaha peduli pada pekerja? Mentalitas yg bagaimana? Bisa saja seluruh gaji mereka hanyalah sebagian kecil dari bunga investasi atau gampangnya "jangan sampai keluar uang untuk bayar orang" kalau ada masalah biar mereka yg mati bukannya saya. Bukti? sementara serikat pekerja terus menerus sia2 berdemo, milyader2 terus meroket kekayaannya seperti dilansir kompas.

PenghargaanJujur saya adalah orang yg akan (dan semoga untuk selamanya) hanya bekerja lebih dengan otak bukan fisik. Tapi kalau saya lihat tukang sampah atau penyapu jalan:
1. Mereka pasti tidak perdidikan tinggi
2. Mereka tidak mau berusaha
3. Mereka sudah hidup lama pada keluarga dengan tekanan hidup tinggi
tapi sering saya lupa:
1. Mereka mungkin tidak lebih beruntung dari saya
2. Besarnya usaha mereka ditentukan hasilnya secara tidak adil oleh lingkaran tekanan hidup
3. Belum tentu ada yg sudi bekerja seperti mereka -> Bisakah kehidupan kita stabil tanpa mereka?

Tentu ini bukan acara parodi reality show yg didramatisir di televisi...

Sama dengan pekerja buruh... berapa sih perbandingan gaji mereka dengan supervisor apalagi bos mereka? Benarkah pekerjaan bos itu sesusah itu, tidak mungkinkah pekerja kasar menjelma jadi bos tanpa "si bejo"? Kalau dibalik bisakah pengusaha tanpa pekerja? OK buruh bisa diminimalisir dengan mesin tapi bisakah mesin ada tanpa buruh? Jadi ini bukan budaya imperialisme? Benarkah orang Indonesia tidak mengenal kasta? lalu disebut apa hal ini? Kalo pemimpin pasti benar, yg dibawah harus ikut "benar" masih menyangkal kalau ini adalah bahasa halus dari kasta. Lho kan orang bekerja ada jenjang karir yg ditempuh dengan menjilat? Gimana saya ini

Karena kesempatan adalah bagian si bejo
Katakanlah saya lulusan S1 kemudian bekerja di perusahaan pada posisi yg lebih tinggi dari lulusan D3 benarkanh saya lebih hebat? tentu saja diharapkan seperti itu toh itu adalah mekanisme yg baik atas dasar pendidikan? Apa iya? Banyak orang yg menolak/menyerah diajari hanya karena minder, padahal kesempatan adalah bagian dari si bejo bukan? Lalu orang ini bisa disebut payah? Belum tentu juga, yg harus ditanyakan adalah mengapa mentalitas  itu ada? Kesialan karena lingkungan mereka tidak mengajarkan untuk menuntut harga diri? Pernah dengar "Buat apa pendidikan tinggi kalau nantinya perempuan hanya ngurus dapur" Ini mungkian salah satu buah dogma kadaluarsa agama dan imperialisme yg tetap dijunjung tinggi karena mereka takut pada si sok Tahu setelah mati nanti. Ingatlah bahwa mereka yg terus berusaha adalah mereka yg ingin meninggalkan ketergantungan pada si bejo(baca: doa, nepotisme, mlm dst) bahkan menjadi geniuspun bukan otomatis karena IQ/EQ kok. Mau? Niat?

masih saja kekayaanmu, aturanmu dan keluargamu adalah kapitalismu, pengadilanmu dan  monarkimu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Komunisme dan Budaya Indonesia

Tak salah jika bung karno tercetus ide "mekso" NASAKOM yg mana dianggap paling sesuai untuk kesatuan NKRI dan karakter hidup bangsa saat itu.

Masyarakat yg memegang teguh nilai-nilai sosial (menjurus pada sosialis) seperti gotong-royong, sodakoh, infaq, tepa-selira dst suka atau tidak adalah bagian dari komunisme. Saat ini saya yakin masih banyak orang yg mendermakan hartanya untuk fakir miskin, hal ini justru oleh kapitalis mereka disebut komunis padahal kita merasa "baik". Dalam hal ini juga karakter dari bangsa Indonesia sendiri seringkali "narimo" dan lebih banyak tidak rakus dari yg rakus adalah kunci kecocokan dengan komunis. Sayangnya... meski cuma minoritas kerakusan orang2 ini teramat akut. Jadi bingung mau liberal atau komunis... sayang orang sudah negatif dengan komunisme padahal yg mereka dengungkan "ekonomi kerakyatan" itu juga bagian/sub dari komunisme.. heran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Apakah Operator Seluler Tak Punya Aturan

Mengenai jumlah sampah yg dikirim pihak ketiga ke setiap pengguna setiap harinya? Bayangkan saja pengguna membayar/membeli pulsa dangan harga pantas, tetapi setiap harinya kita mendapat 2-4 sampah iklan yg kita sendiri tidak tahu apalagi menginginkan. Setiap operator harusnya tahu diri bagaimana mengontrol invasi pihak ketiga tersebut yg jelas-jelas sebagian besar nebeng dari operator (yg mana semakin menggelisahkan konsumen akan kebenaran isi sms tersebut).

POTONG HARGA JIKA MAU PROMOSI!

Ini kan bukan media gratis seperti radio atau TV yg dapat dimaklumi kalau ada iklannya untuk menunjang produksi. Ini adalah media yg konsumen biayai sendiri, tentu operator mendapat pendapatan tambahan dari pihak penyampah tapi analoginya seperti halnya sales keliling kita berhak untuk tidak membukakan pintu atau menolak jika terlanjur bertemu, nah ini nyelonong aja kayak maling (dan tujuannya memang mau maling pulsa) ! Kalau memang pada kartu perdana/isi ulang dikatakan kita akan mendapat iklan, ya saya maklum tapi jika tidak harusnya operator memangkas biaya pulsa dengan memberi kejelasan maksimal berapa sampah yg akan diterima konsumen kan mereka sendiri yg mengijinkan pihak ketiga tersebut.

Ini sih lebih miris daripada spam di email. Pada kasus email kita ditumpangi iklan karena memakai email dengan gratis, nah spam datang dengan berbagai cara yg sebagian disebabkan karena kita sering mengumbar email, dan sebagian lagi adalah kebetulan. Itupun pihak provider berusaha menolong dengan membuat spam filter. Nah bagaimana dengan operator seluler Indonesia? Masih punyakah mereka tanggung jawab?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sok inggris: This is how dream devastated

Lately when I read kompas.com if it was not about natural disasters and government's repeated blunders on handling them, it was about corruptions. For months the news highlights scumbag Gayus Tambunan and the untouchable by law, the richest man (in Indonesia or probably SE Asia), the man who should responsible for Lapindo (Porong) disaster, the former ministry of welfare, the current leader of Golkar party, the ALMIGHTY Aburizal Bakrie. Bakrie is the grafter to Gayus in recently massive tax deviation for his giant corporation.

Arguably there is (of course) tons of another Gayus lurking but feel overconfident to just keep doing their systematic crime. Gayus the scum could made "easy hot" money accounted for (debatable) $10M just from Bakrie Group. While Bakrie himself might be run for future presidential election, this rich bastard not even solve the porong's mud lake case (caused by his own subsidiary company) which suffer hundred thousand victim whence he claimed himself the ministry of welfare. The judge, prosecutor and police can be easily bought by these Bakrietards. His immunity to law also like no others. Gayus even bribe the prison head guard to gain his "free" weekend vacation while still in imprisonment. This man never regret his act like hara-kiri act in japan after all who will reject money? his money is the same amount as the government had to compensate for the dying livestocks of Mount Merapi's wrath victims which is far too late to be done now.

The gross and evident corruptions are used to be solved by still-trusted fearless KPK but the law's illness will keep these commodity case away from KPK. How much money gone to this fucktards everyday? How more precious assets being sold out by our government? How many smart people will keep flee from Indonesia to catch their dreams? How long will the elderly keep poisoning the youngster? Even I keep my skeptic toward current generation who has soaring consumerism and glamor attitude or else a baby boomer generation (not by number of child but from early marriage) or a losing identity generation. The continuous natural disaster is far from lucky fairness anyway with most victims were the poor.

All majority people in every party and legislation is a complete clown, they start out by making debt, working to pay debt, corrupting to gain profit, went insane if failed to be one (I'm serious). One of their joke lately is "If we want to learn democracy we should visit to where "demos" and "krathos" belong to, Greece!" WTF! Can't they learn to use the internet? Nope, oh maybe they will misclick porn link instead (because they only understand picture not english words) and then start calling bitches (for the males) to their office. And surprise! this bitch one day make their way to legislation chair too! alongside dozen of sex bombshell actress and incompetent actors. Government department is filled by degenerate workers who hunt for pension and easy monotonous job. Government is also well known for their excellent piety based on unfounded pathetic religious/myth crap.  Ministers keep polluting television for promoting an act they may not achieved yet. Researcher (IMO the most important human resources) is never have proportional attention by government and keep fleeing abroad which sometime won't ever look back in advance (maybe they think: for what? for being born there?). Oh and by becoming corruptor, if you get caught you just get 3 or 4 years in jail (minus that with revision for "good" behavior) and add the ability to decorate or fully renovate your own prison into hotel (It happening!) is certainly no big deal right?

The secret why this keep happening? The government keep the people (where uneducated still majority) dumbfucked and poor. Yeah, like I ever give a vote since I eligible to! The government reliance to western (even Malay) while at the same time rarely learn their fault is a sweet combination. A pity nation which could be a great power by now. Grieving sad! I wonder what people of Papua, Maluku and Nusa Tenggara think about it? They are the most neglected area by the government anyway.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Antara Rasa dan Nyawa

Beberapa minggu lalu, tiba-tiba saja ada burung emprit tergeletak tengkurap di halaman samping. Aku pikir dia mengalami patah sayap (entahlah) tapi yg jelas tidak tiba terbang lagi. Ku putuskan untuk merawatnya sementara. Ternyata dipatuk emprit lumayan sakit lho soalnya tidak mau lepas :))

Setelah 1 hari, ternyata masih tidak bisa terbang mungkin memang benar emprit tersebut mengalami patah sayap dan juga pada kaki (tapi mungkin juga lumpuh syaraf). Pastinya aku sudah tidak punya pilihan kecuali mengeksekusi hidupnya tapi aku tidak mampu. Rasanya sangat salah karena burung sebagaimana mamalia lain memiliki sistem otak dan syaraf yg kompleks dan pastinya berasa sakit benar kalau bisa bicara. Akhirnya aku pilih membiarkannya di halaman depan supaya dimangsa kucing. Ternyata aku salah besar, keesokan hari dia sekarat karena kedinginan dan tewas 1 jam kemudian T_T sungguh2 bersalah.

Jadi kepikiran bagaimana rasa bersalah tersebut mengecil jika kita mengeksekusi hewan yg lebih rendah (saraf yg lebih sederhana) apalagi tanaman. Di beberapa negara kekejaman terhadap binatang adalah kejahatan kriminal lho.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Malaysia mengapa

Saya ingin bahas tentang malaysia lagi...

Saya masih menyayangkan sikap kebanyakan masyarakat Indonesia yg masih labil, dengan semangat nasionalisme menggebu-gebu melebihi pemerintahnya sendiri. Prihatin

Pertama: Mari jangan dengarkan omongan media massa (terutama TV) terlalu serius karena mereka masih bermental mirip2 sinetron. Tontonan "bodoh" provokatif yg membodohi.
Kedua: Selalu ambil sumber dari berbagai pihak termasuk pihak ketiga (netral) kalau ada.


Sejarah
Menurut saya ada persepsi sesat yg terlanjur dipahami masyarakat malaysia yaitu mengangap bahwa Malay berarti bangsa mereka dan Malay Archipelago berarti "punya leluhur mereka". Padahal penyebutan tersebut dilakukan kononial yg ambil sederhananya karena yg ketemu melayu duluan yg saat itu nyatanya didirikan oleh Parameswara dari kerajaan Sriwijaya, Jambi, Sumatra. Jadi penamaan keliru Malay ini seharusnya bisa jadi Majapahit (yg mengalahkan sriwijaya), Sriwijaya itu sendiri atau yg lainnya meski kata yg lebih tepat dicetuskan Gajahmada (Majaphit) yakni nusantara. Dan Malaysia lebih cocok dengan Melaka.

Apapun argumennya, penghuni pertama wilayah ini adalah Austroloid (oceanian) yg jelas bukan dari daratan asia (Mongoloid) dan tentunya Austroloid tidak sama dengan Negroid. Meskipun pada akhirnya keberagaman didapat dari asimilasi keduanya dan bangsa lain seperti India dan Arab. Keaslian Austroloidsendiri  masih jelas di timur Indonesia terutama Papua dimana berkembang ratusan bahasa/dialek dan budaya yg jauh lebih tua dari bagian barat (Masa kerajaan). sumber: Geodata
Apa yg terjadi justru Malaysia ini merasa seperti pewaris Malay Archipelago yg jelas penamaannya cuma kebetulan dan salah kaprah karena pada akhirnya saat ini Indonesia mencakupi mayoritas wilayah ini diikuti Philipina yg mana keduanya merupakan negara kepulauan tidak seperti Malaysia.


Ekonomi

Jujur hingga kini Indonesia masih berkutat pada korupsi dan borok2 lainnya. Dan garis besarnya Indonesia memang kalah dari Malaysia. Tetapi kita harus jernih melihat masalah yg ada dan realistis, dari mana kemerdekaan Philipina dan Malaysia didapat? Seberapa banyak penjajah (AS dan Inggris) "membantu" mereka? Kondisi geografis? Keberagaman etnis pribumi?

Jelas ada yg salah dengan ekonomi Indonesia yg tumpang tindih dan tidak merata (berkutat di Jawa) dengan SDA mayoritas di luar Jawa. Tapi diluar itu mari kita jujur siapa penggerak ekonomi yg sebenarnya di Indonesia maupun Malaysia? Minoritas, Etnis minoritas terutama China yg memang tersebar dipenjuru dunia dan dikenal ulet adalah bangsa yg teruji subur dalam membangun ekonomi. Yg pintar disini adalah aturan Mahathir dalam melindungi etnis pribumi (Bumiputera) pada praktik perekrutan tenaga kerja. Meskipun saya ragu hal ini cocok untuk indonesia yg mana bangsa China sangat minoritas sedangkan pribuminya sendiri amat beragam dibanding Malaysia cuma 3 Melayu-China-India. Perlu diketahui Singapura yg dulu juga dibawah Inggris memilih lepas dari Malaysia karena mayoritasnya China. Jadi kata siapa Melayu lebih hebat? bangsa China (seperempat) jelas ambil peran penting disini yg mana karena pemerintahan mayoritas dikuasai Bumiputera maka keberhasilan ekonomi dinikmati seluruh bangsa. Penting pula diketahui bahwa Malaysia Timur tidaklah seberkembang Malaysia tanjung (barat) jadi mustahil mengajari Indonesia tentang persebaran ekonomi.

Dari jumlah penduduk Malaysia jauh lebih kecil sekitar sepersembilan Indonesia. Tentu saya tidak bangga jika Indonesia punya penduduk yg besar karena tidak (belum) bisa disamakan dengan China dari segi kualitas. Jelas Indonesia perlu menekan jumlah penduduk sebelum berpikir tentang ekonomi yg adil.


Integritas

Coba saya tanya, adakah model negara di dunia ini yg seperti Indonesia? AS yg beragampun didapat dari "mengusir dan membantai" penduduk asli indian dan mendatang bangsa afrika sebagai budak dengan mayoritas penduduk saat itu adalah kulit putih meski dari bangsa yg berbeda, itupun AS bukan negara kepulauan. Apakah negara2 yg merasa hebat, kaya dan superior mampu menangani masalah Indonesia yg kompleks? Lalu pertanyaanya apakah Soekarno hanya bermimpi ketika mendirikan NKRI? Entahlah... yg jelas majapahit sudah pernah mencapainya. Philipina yg berupa kepulauan (meski jarak yg rapat) hingga kinipun masih menghadapi separatis di sebagian Mindanau. OK kita lihat yg jauh di Afrika, mereka sangatlah beragam tapi hampir tiap negara berdiri atas dasar suku itupun sering diwarnai perang saudara. Singkat kata tidak ada.

Benar bahwa Kesatuan Indonesia seringkali diwarnai insiden berdarah. Tapi yang tidak diketahui dunia pada umumnya adalah tingkat asimilasi yg antar suku pribumi yg tinggi adalah bukti bahwa Indonesia memang bisa dipersatukan dan menjadi model pertama sekaligus contoh yg nyata meski masalah selalu ada dalam menghadapi pendatang (sebut saja kerusuhan 1997). Tapi kondisi etnis China masih lebih menyatu di Indonesia daripada di Malaysia.

Bahasa persatuan Indonesia yg baku dan jelas (tidak seperti Melayu) yg mana masih mengorbankan bahasa penting dunia yakni Inggris. Maka tiap suku di Indonesia minimal adalah bilingual. Dengan adopsi Bahasa Inggris yg masih susah payah. Coba tengok Malaysia apa etnis China disana bisa bahasa melayu? Disini saja etnis China banyak yg fasih bahasa Jawa dan Indonesia disamping bahasa asli mereka.


Pendidikan

Tidak perlu diperdebatkan Indonesia sangat tidak merata kondisinya, tapi kalau diambil yg terbaik Indonesia jauh lebih hebat itupun pribumi masih sering unjuk gigi. Singkat kata melayu dan pribumi Indonesia pada umumnya sama2 pemalas dan perlu digembleng.

Di luar pendidikan saya masih bangga atlit bulutangkis Indonesia masih didominasi pribumi, tidak seperti Malaysia.

Kesimpulannya: Indonesia negara besar yg kedepannya menjadi sangat potensial (semoga saja saya masih hidup saat itu) jadi jangan macam-macam dengan kami. Saya pribadi lebih terluka mengetahui pelaku terorisme diotaki orang Malaysia daripada berita penangkapan 3 KKP kami.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Kemiskinan itu...

Kemiskinan itu indikator kinerja pemerintah di mata rakyat.
Kemiskinan itu bisa sebab bisa juga akibat.
Kemiskinan itu sering jadi alasan untuk mengkritik pemerintah saat itu.

Kalau rakyat miskin bisa jadi memang karena menntal bangsa ini masih memble, tapi apa adil jika kita menyalahkan mental tersebut sementara penyuluhan, pendidikan dan pembinaan dari pemerintah kurang? Lho itu tugas pemerintah, lihat saja tontonan TV lokal (non-kabel) apa ada tontonan yg memotivasi? minim. Orang yg berpendapat seperti ini biasanya gagal melihat sisi lain Indonesia (dan hanya berpandangan sempit pada sekitarnya saja, mungkin orang kota kali yah)

Ambil contoh seseorang tumbuh dengan tekad besar, semangat belajar tinggi meskipun dari keluarga miskin. Kemudian menjelma menjadi orang sukses dan kaya raya... OK tapi faktanya hal yg demikian selalu 1 : banyak orang. Mengapa? Aku pribadi percaya bahwa tidak ada manusia yg benar2 bodoh atau benar2 lihai dst. Lalu mengapa? Kemunkinannya adalah orangtua (atau siapapun yg membimbing) dan lingkungan (kultur). Tetap saja pemerintah punya andil dalam hal ini. Ingatlah bahwa kekayaan yg menimpa seseorangpun tidak selalu dibarengi kualitas kemanusiaan. Contoh? banyak! bahkan 100:1 Lihat Tuhan Bakrie. Lalu apa kita ingin orang miskin ini menjelma menjadi seperti itu? yg kemudian kembali menindas yg miskin!

Jelas ada masalah lain yg belum tuntas. Sesuatu yang masih menggerogoti moral dan mental seseorang baik saat miskin ataupun kaya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Badut TV

Tidak perlu seorang ahlipun saya bisa secara arogan menyatakan kebanyakan orang dibelakang acara televisi Indonesia adalah orang2 yg tak punya etika, sumber penyakit masyarakat miskin dan tak berpendidikan. Di saat orang2 menghujat selebritis yg bermasalah, orang lupa siapa yg membawa selebriti tersebut ke mata mereka.

Orang yg bersembunyi dibelakang kedok seni, dengan uangnya merasa telah melakukan apa yg pantas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Menjadikan jutaan masyarakat Indonesia terhiptonis (oh ya bahkan ada acara hiptonis lho) oleh racun, membuat masayarakat lengah, malas berpikir kedepan. Tak terkecuali film2 yg membahas kemelaratan! coba diresapi lebih dalam: film tersebut malah mengajarkan bahwa dengan doa yg tertindas akhirnya akan menang. Saya mengerti jika film seperti itu dimaksudkan untuk membuka mata para eliter, pengusaha dst untuk menilik kembali jurang kapitalis yg mereka bangun. Tapi sadar atau tidak para pembuat film bahwa mental para konglomerat tersebut hanya dapat diubah dengan jalan dijatuhkan secara paksa (seperti halnya Suharto)? Terlalu naif cara berpikir pembuat film kita.

Seharusnya mereka mengambil tema yg jauh lebih progresif yang diselaraskan dengan kemiskinan di Indonesia. Bukannya tema introspeksi yg cuma ditangisi (atau ditertawakan) untuk kemudian dilupakan.

Acara/film untuk muda-mudi sering memuat hasrat seksual yg bebas. Tapi prakteknya dimasyarakat? mereka merespon meniru sama persis! yg hasilnya adalah generasi pasutri muda tanpa masa depan jelas. Tentu saya senang denga pendidikan sex usia muda. Tapi apa yg dilihat di televisi selalu berbeda konteks. Di TV/Film sepertinya uang, mobil dan kemewahan lainnya senantiasa jatuh dari langit. Sangat miris dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Sangat tidak bertanggung jawab

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Inilah jadinya kalo artis berbicara dengan para intelektual

Kalau menonton acara Jakarta Lawyer kemarin, saya rasanya miris mendengar komentar dari pihak para artis yg jelas terdengar arogan, dan sadar tapi tak tahu diri akan kesalahannya. Omongan tidak berbobot, tidak berpendidikan dengan gaya bahasa glamor yg tidak jelas maksudnya. Pak Karni yg senantiasa menunjukkan keengganannya menganngapi pihak selebriti lebih jauh seperti tak dipahami oleh mereka.

Dan kemenangan pihak selebriti atas KPI adalah momok memalukan dimana orang tidak lagi melihat masa depan melainkan hanya ingin bagaimana sekarang bisa menikmati hidup layaknya negara "konsumen" seutuhnya.

Mengerikan jika mayoritas orang lebih memilih racun dan si penjual pun tak ragu2 menambah dosisnya.

great inquiry in english visit http://www.punkerslut.com/articles/mr_and_mrs_celebrity_what_are_you_selling_me_now.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Depkominfo memblokir situs porno lokal dan asing ramadhan nanti

Harus diacungi 5 jempol, bahkan saya akan minum air comberan kalo perlu jika memang BISA. Inilah wujud tampang busuk orang munafik yg gagal melihat sumber masalah dan mencari cara yg lebih heroik tapi salah sasaran.

Harusnya Indonesia bercermin dulu kepada negara2 (maju) yg memang berhasil membekuk situs porno. China? perhatikan dulu baik-baik apa aspek-aspek yg mendukung pemerintah China kemudian bandingkan dengan Indonesia, jangan sok tahu terus ceplas-ceplos ya. Ingat internet di China saking otoriternya hampir semua ada versi cinanya dan versi luar negeri bisa dibilang kalah populer, nah di Indonesia gimana Pak Tifatul? Apa yg sudah depkominfo perbuat? Saya tahu anda sedang kebakaran jenggot karena dapat nilai jelek dari presiden tapi kok jadi makin tolol sih. Pemerintah kita yg tolol ini memang suka memukul angin doang.

Satu hal lagi, ketika seseorang memakai internet, dia tidak cuma menemukan situs porno Pak Tifatul, tapi ia akan menemukan (hampir) segalanya dalam satu paket. Termasuk cara menembus pemblokiran! kan tinggal mengetik kata-kata saya tadi di google. Dapat deh, padahal pemblokirannya memerlukan waktu berminggu-minggu eh penggunanya cuman butuh waktu 1 jam. Yah matematikanya gimana sih?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Indonesia punya ribuan pulau indah tapi...

Mengapa Indonesia selalu begini? ketika ada negeri lain yg ingin mengklaim suatu pulau baru pemerintah mulai unjuk gigi mati-matian membela?

Ketika terdapat banyak subjek yg menunggu untuk diolah dan dimanfaatkan pemerintah pusat sibuk mengurusi urusan wisata yg itu2 aja atau mungkin sibuk mengurusi isi kantong masing2, bukannya sudah ada pemerintah daerah yg lebih tepat sasaran? Padahal Indonesia bisa menjadi bahamanya Asia jika pemerintah lebih serius. Saya berulang kali melihat kepulauan Indonesia dari google maps dan takjub betapa indahnya negeriku ini tapi mengapa? Apa kerjanya dinas pariwisata yg isinya orang2 yg haus akan ke-pns-an itu?

Jawa, jawa saja yg diurus! Hoii buka mata donk pemerintah!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pencuri vs Koruptor

Publik sering berkata bahwa koruptor lebih kejam dari maling karena efek yg diakibatkan sangat luas sedangkan maling?

Lalu kita sering merasa iba kepada mereka yg mencuri karena hidup serba kekurangan yg kemudian mendapat bogem mentah dari massa yg beringas ingin menghakimi jika tertangkap basah. Siapkah mereka ketika akan mencuri? siapkah mereka melakukan apa saja demi mencuri? Inilah yg ditakutkan publik karena orang seperti adalah orang nekad yg mungkin akan melakukan apa saja.

Kalo menurut saya maling atau koruptor sama-sama rakus dan jika mereka bertukar status sosial hasilnya kurang lebih sama. Mencuri adalah cerminan sikap iri dan rakus jadi tak masalah apa status sosialnya. Dan menjadi cermin para "serigala" bangsa ini juga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hukum Pasung

Seringkali kita dengar di kalangan ekonomi bawah jika terdapat anggota keluarga yg mengalami gangguan kejiwaan nasib mereka berakhir di pasungan. Mengerikan bagi saya... mereka dipenjara dan diacuhkan... dikhianati dan dipertontonkan... terkadang dipasung tanpa alasan yg meyakinkan... manakah kerja petugas dinas sosial?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pembunuh Berantai

Di dalam negeri sendiri kita mengenal Ahmad Suradji, Rio "Martil", Ryan VIH dan yg baru-baru saja "Babe" Baekuni. Di antara keempat ini yg terbilang kejam adalah Babe dan Ryan karena mereka memutilasi korban dan tidak ada unsur "gila", mendapat perintah atau kebutuhan akan uang. Mereka membunuh karena memang terdapat keinginan dan terulang-ulang. Sayang sekali mereka berdua adalah penyuka sejenis...

Mental homo benarkah memiliki kecenderungan untuk lebih mampu membunuh? tentu tidak. Tetapi ada hal2 yang membuat mereka lebih sering mengulanginya. Tindakan hubungan homoseksual adalah hal tabu disini, karena itu pelaku cenderung akan ekstra hati-hati dalam menuntupi tindakan sex tersebut apalagi pembunuhan yg menyertainya. Tetapi belum diteliti apakah Babe maupun Ryan merasakan kenikmatan ketika membunuh korbannya kemudian memutilasinya. Kenikmatan? Inilah yg ingin aku bahas "Kenikmatan dalam Membunuh". Haruskan tindakan sex sejenis ditabukan? Hmm... aduh pusing aku lihat para ulama orang sex saja masih tabu buktinya sampai hari ini Video ariel - luna masih heboh. Jika sesuatu hal tabu untuk dibicarakan maka orang tidak akan mengerti salah dan benar...

Beberapa hari lalu setiap malam aku giat membaca kasus pembunuh berantai di luar negeri. Dimulai dari kasus non pembunuh berantai Josef Fritzl, seorang ayah yg mengurung dan memperkosa anaknya sendiri ribuan kali selama 24 tahun dan membiarkan salah satu bayinya meninggal. Ia mengaku terlahir untuk memperkosa dan mengaku masa kecilnya sebagai "anak yang tidak diinginkan". Kasus ini terjadi di Austria dimana Fritzl merencanakan semuanya dengan matang sampai2 tidak ada satu orangpun yg curiga (bahkan istrinya) dengan ruang bawah tanah tempat Fritzl memenjarakan putrinya. Di austria hal ini mendapat perhatian serius dari pemerintah dan media dunia bahkan mencap Austria sebagai tempat tinggal monster. Sesungguhnya kasus inces ini cukup sering terjadi di Indonesia sendiri bahkan pelakunya tidak perlu sampai mengurung putrinya dan rata-rata tidak terlalu menghebohkan karena terjadi berkali-kali. Sebenarnya di duniapun hal ini sering terjadi hanya saja korban seringkali tidak mau/takut melapor.

Kemudian berlanjut dengan kasus "baby peter". Bayi 1 tahun yang tewas disiksa oleh ayah dan paman tiri (sebenarnya masih berpacaran) serta ibu kandungnya. Kasus yg belum lama terjadi di Inggris ini menarik karena terdapat organisasi yang mengawasi kesehatan balita secara rutin dan akan menampung sang bayi jika terjadi sesuatu yg tidak normal. Tetapi sang ibu berulang kali berbohong mengenai berbagai luka yg diderita sang bayi meskipun secara rutin memeriksakan sang bayi di rumah sakit (hanya untuk kembali disiksa). Sang pacar adalah sosok sadis yg gemar mengoleksi sajam dan menyiksa binatang, sang ibu obesitas, pemalas dan perokok. Masalahnya disini mengapa sengaja dibiarkan disiksa hanya untuk tewas?

Lanjut ke kasus yg lebih mencekam, masih di Inggris yakni pasangan pembunuh berantai Fred dan Rosemary West. Sungguh tragedi ketika pasangan sadis dan haus akan seks ini bertemu dan menikah untuk mewujudkan diri mereka sebagai pebunuh berantai paling bejat dan mungkin terkeji. Sebagai maniak seks Fred selalu mencari mangsa terus menerus meskipun sudah 2 kali beristri. Singkat kata dari belasan (mungkin lebih) korbannya diantaranya terdapat 2 anak kandung Fred yg salah satunya telah diperkosa, kemudian mantan istri dan sisanya adalah pacar dan teman seks. Kebanyakan korbannya mengalami ritual brutal sadomasokis sebelum akhirnya dimutilasi oleh pasangan pembunuh. Dan aksi mereka berlangsung 2 dekade dimana sebagian korban dikubur di teras dan pekarangan rumah. Mereka sendiri memiliki banyak anak yg bisa jadi menyaksiskan kebrutalan orangtua mereka.

Masih tidak jauh dari hasrat seks yg tak terkendali. Kejadian kali ini bertempat di Russia.. bersambung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Teroris, Bernyali atau Pengecut?

Kalau seseorang berada posisi yg tidak puas dalam hidupnya, merasa hidup kurang berguna tetapi hidup sangat menggantungkan pada doa, tidak memiliki beban hidup dst. Mereka adalah orang2 rawan yg dieksploitasi.

Membom bunuh diri? heroikah?
Katakanlah secara Islam mereka benar, masih heroikah perbuatan mereka?
Boleh saya bilang mereka memang sudah tidak sayang nyawa dan tindakan mereka memang kebanyakan didasari sikap tidak ingin menghadapi hidup. Mereka hanyalah pengecut, tak ubahnya seseorang yg diputus pacar kemudian nekad bunuh diri.

Hidup sia2 mereka sekedar ditumpangi bom dan berharap masuk surga. Lalu bagaimana dengan para perekrut yg mengeksplotasi orang2 ini? Lebih pengecut tentunya. Mereka cuma berani mengeksploitasi...

Bagaimana mereka mendapat senjata? Dari negara non-muslim!
Sekali lagi pengecut dan tidak tahu diri. Tak bisakah mereka membuat sendiri? Itu kah tujuannya juga kepentingan teroris kenapa minta bantuan. Pengecut!

Masyarakat yang menilai pasukan berani jihad (mati) sebagai pahlawan ini salah besar. Sekalipun dikata tujuannya benar. Mengakhiri hidup adalah sebenaranya perbuatan paling pengecut dalam sejarah manusia. Mereka lari dari kenyataan, lari dari kesulitan hidup, lari dari kemalasan dan menumpahkan semuanya ke jihad untuk dapat tiket mesum ke surga.

Pengecut yang cuma bersembunyi
Pengecut yang cuma bisa merakit bom (teknologi sederhana)
Pengecut yang hidup dan pembenaran atas segala yg diyakininya
Pengecut yang egois
Pengecut yang tidak mau belajar berubah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Dibalik Indonesia (Bali) sebagai Objek Wisata Dunia

Tentu saja ada uang dibalik itu. Tapi apa sebenarnya yang tersingkap dari kebesaran nama ini dan bagaimana pemerintah dan media massa mengeksploitasinya?

Masih ingat iklan sebuah minuman energi dimana pesepakbola Cristiano Ronaldo yang berkunjung ke Bali dan "mendapat kekuatan magis" dari mengikuti upacara ritual? Mungkin saja hanya motif uang...

Thailand oleh turis mancanegara disebut sebagai surga sex. Sesuatu sering lepas dari pengamatan umum bahwa mereka (turis) perlu hiburan sex yg secara system memang dieksploitasi sedemikian rupa. Banggakah? Bagaimana dengan Bali? Tidak sedikit turis pedofil yg berkunjung di Bali meskipun aktivitas bisnis sex secara keseluruhan tidak setajam di Thailand.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Antara Mistis dan Budaya

Jika harus memilih antara percaya atau tidak dengan debus orang cenderung percaya apalagi bila sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri mungkin seraya berkata "Kamu musti lihat langsung deh biar percaya".

Tapi jika tanpa melihat pun orang sudah percaya lalu apa yang mendasari hal itu?
Mengapa sama sekali tidak sangsi terhadap debus daripada terhadap sulap?

Kalau diputar-putar terus akan bermuara pada sila pertama Pancasila kita.
Lho?
Dari jaman dahulu sebelum Indonesia ini diislamkan, dan sebelumnya lagi dinasranikan dan yg sebelum-sebelumnya telah tertancap kokoh budaya animisme dan dinamisme yg tanpa disadari terus berevolusi dan berbaur bersama agama dalam masyarakat. Agama apapun itu hampir selalu memiliki elemen mistis meskipun aku pribadi melihat agama itu sendiri meman mistis dari aslinya (dari perkembangan agama itu di daerah asalnya)

Nah, masalahnya negara yg mengaku negara berpenduduk muslim terbesar didunia ini ternyata juga mungkin negara terbesar yg penduduknya menganut klenik atau apapun itu. Bahkan yg berpendidikan sekalipun tidak luput dari budaya nenek moyang ini.

Jika sulap "masih dapat" dipercaya apalagi macam ilmu debus. Yah begitulah menurutku kebanyakan penduduk kita. Heran, mengapa tidak ada kekuatan untuk sekedar bertanya? ataupun ragu? dalam diri mereka seperti telah terdogma bahwa ada sesuatu yg mereka "tidak boleh" ketahui -sesuatu yg terlarang-. Sesuatu yg jelas jelas berhubungan dengan kuasaNya meskipun dalam agama itu sendiri tidak pernah secara pasti membahas hal mistis tersebut. Karenanya orang yg bekerjapun masih banyak berdukun karena mereka terlalu "lemah" untuk meniti jalan hidup mereka. Lebih baik bergntung pada sesuatu yang tidak pasti daripada mencari tahu.

Takut?
Bisa jadi.. tapi kesalahan selalu terulang dari para orangtua yg menurunkan hal-hal mistis pada anaknya yg diusia meraka masih muda, lugu dan hanya percaya padanya.

Percaya > Tidak percaya
Sikap ini menyebabkan masyarakat segera mengagungkan segala hal yg membuat mereka takjub sebagai hal yg "harus" dipercaya dan "tidak perlu disangsikan". Para munafik inipun tak pernah merasa aneh jika dalam hidupnya memegang dua pegangan. Di satu sisi ketika mereka mulai memikirkan kematian mereka giat beragama, di sisi lain ketika mereka tidak mampu melihat jalan hidup mereka bertanya pada dukun, paranormal dan orang-orang schizophrenia lainnya.

Pernah aku bertanya pada orang-orang ini apa alasannya, jawabnya:
"Kalau kamu tidak percaya kamu tidak bisa melihat"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Penjahat berpakaian muslim di pangadilan

Trend? Kewajiban? Norma?
Berapa kali kita temui setiap orang yg terjangkit kasus kriminal dan menjadi tersangka/terdakwa -jika orang tersebut beragama islam- tiba-tiba saja langsung busana muslim serapih-rapihnya dan berkelakuan sesopan-sopannya. Wow potret kemunafikan yg jelas dan jernih.

Apakah dengan berpakaian seperti itu hukuman yg akan dijatuhkan menjadi lebih ringan? O jelas..
Lho? Kita tahu benar bahwa pengadilan juga mempertimbangkan kelakuan, tutur kata, cara berpakaian, dan kerapihan mereka ini. Tentu anda sering mendengar "karena yg bersangkutan berkelakuan baik selama proses pengadilan maka..." capek deh.  Tidak salah jika kita menyebut sistem peradilan di Indonesia itu buta.

Coba dipikir, apa hubungan kriminalitas dan penampilan? Naif sekali, seharusnya pengadilan tidak boleh merpertimbangkan hal-hal normatif tersebut pada pemutusan hukuman. Semua harusnya atas dasar bukti. Tentu orang yg sangat jahat pun akan jadi "baik" jika tahu hukumannya akan diringankan. Tapi itukah cara keadilan bekerja? atas dasar apa? Apakah kemudian orang yg berpakaian lusuh dianggap orang yg jahat? Atau jika mereka bertato mereka adalah lebih pembohong dari yg tidak?

Tanya kenapa? Kok seperti disebut pengadilan. Ahahahaha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sepakbola dan Agama

Sepakbola adalah sebagian dari kebodohan (dan iman)

Analoginya:
Korparasi yg memegang sepakbola -> pemuka agama
Mereka bergelut dengan uang dan hampir tak peduli tentang edukasi, mereka berupaya mengeksploitasi sepakbola, menghimpun fans yg maniak = menghimpun uang, menhimpun publikasi = gossip, TV dst (80% adalah bahan pembicaraan plg umum)

fans DAN pengikut -> budak agama atau sebut saja pengikut agama
Sangat jarang mereka peduli dengan rasionalitas tentang apa yg mereka idolakan atau bagaimana mengidolakan mereka. Seperti halnya agama, terorisme juga ada pada fans sepakbola mereka yg tidak mengerti arti sportivitas, mengacungkan ego diatas segalanya (termasuk nyawa bila perlu), kriminal yg salah arah.


Contoh?
coba buka kompas.com, lihat daftar berita terpopuler... apakah ini edukasi? Inikah cerminan bangsa indonesia? yg bahkan tidak pernah punya prestasi gemilang di sepakbola itu sendiri.

lihat berita tentang fans yang mengahabisi fans lain... apakah ini bukan terrorisme (min. ekstrimisme)? Ketika massa menjadi besar dan jadi mayoritas, kecenderungan mereka untuk mengamini apa yang mereka anut adalah yg paling benar = 100% dan ketika melihat orang lain orang tidak setuju mereka bingung setengah mati. Alhasil selalu ada ekstrimisme yg muncul dari massa yg besar. Bahkan kecenderungnya lebih buruk dengan menjadi fans sebuah klub tertentu, mereka baru saja membentuk agama baru.

lihat gossip, poster dan berita tentang pemain sepakbola... tidakkah pers punya sesuatu yg lebih bermanfaat untuk diberitakan? Tidak, karena rating adalah segalanya. Statistik menunjukan sebagian besar dunia masih berada dalam kebodohan (bukan manusia tapi lebih ke tingkat kesadarannya untuk bersikap maju). Dan apa yg TV sajikan semata-mata (sebagian besar) demi rating -> demi kebodohan. Reformasi pers? ya ada tapi kecil. Bahkan pemberitaan yang penting dalam televisi selalu terkandung kebodohan (min tidak rasional) mengapa? karena masyarakat suka hal demikian. Belum lagi pungutan liar gambar tempel sebuah klub sepakbola.. ha ha

Saya tidak membenci fans sepakbola, saya hanya merasa kasihan. Sepakbola adalah olahraga, seharusnya arti tersebut berhenti disitu, bahwa ada kerja tim, ada teknis, ada kesehatan/kebugaran seperti halnya olahraga sejenis. Tapi olahraga bukan agama... atau seharusnya tidak dilakoni seperti agama.

Apakah diciptakannya liga2 baru semata-mata untuk fans? uang lebih tepatnya. Tentu uang tidak datang kalau tidak ada fans, tapi sayangnya motifnya adalah selalu sama dalam dunia bisnis yaitu uang. Dan fans adalah pasar yg sayangnya dalam pandangan saya lebih terlihat seperti budak. Apakah klub dimiliki/didikte oleh fans? tidak, klub butuh uang besar bukan "dukungan". Investor hanya peduli tentang uang mereka, sekali lagi bukan fans.

Paragraf terakhir membuat saya berfikir ulang bahwa ini sedikit berbeda dari agama, terutama dari sisi cara mengeksploitasi tapi produknya tetap sama yakni pengikut yg kurang rasional.

Saat ini, tentu orang berpikir jika saya tidak pernah melakoni sepakbola, sudah dan saya tidak cocok (dari segi stamina dan waktu). Tapi yg saya cermati adalah proses sepakbola menjadi agama bagi fansnya bukan olahraga itu sendiri.

Seharusnya fans lebih sadar atas terjadinya eksploitasi atas dasar uang dan lebih bersikap kritis (maksud saya bukan melempari timnya jika kalah). Inilah yg saya sayangnya dimana waktu terbuang begitu besar (dan hampir sia-sia atas dasar kemajuan intelektual), dan sayangnya lagi menimpa generasi pada umur2 produktif.

OK, tidak adil jika saya mengungkapkan apa yang saya sukai dan alasannya. Saya suka MotoGP dengan berbagai syarat yg tidak mungkin dipenuhi. Misal saya inginkan motor sama kompetitifnya jadi yang saya lihat adalah murni teknis dari pembalap. Alasannya, ketika saya melihat balapan yg menarik selalu saya terbecut untuk melakukan hal lebih cepat, BERSIH dan efisien. MotoGP mengajari saya bahwa selalu ada ruang untuk menyalip tanpa tergantung dari kaidah yg umum (kecepatan). Lalu apa saya suka F1? sama sekali tidak suka.
Apakah saya menganut MotoGP seperti agama (fanatism)? tidak (lihat: alasan). Bersih punya makna kalau ingin menyalip harus yg adil dan tidak sembrono, dalam kehidupan: menjadi lebih hebat dari orang lain tidak boleh dengan kecurangan melainkan kerja keras, analisa dan teknis yg lebih matang. Cepat disini tentu saya ingin lebih cepat dari sebelum, saya tidak suka masalah yg bertele-tele dst. Efisien disini lebih kurang tentang strategi pembalap, bagaimana mereka bersabar menunggu saat yg tepat ketika mereka secara teknis kalah dari pembalap didepannya. Tentunya pelajaran seperti ini didapat juga pada olahraga lain, saya hanya membuktikan bahwa saya tidak benci olahraga meski hanya dari menonton (yang mana selalu saya barengi dengan makan malam).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hasrat sex anak jaman sekarang

Umur berapa pertama kali anda lihat film porno? 13, 14 atau 17?
Kalau dari segi biologis pubertas itu dimulai antara 12-13 tahun. Pubertas adalah gampangnya masa dimana manusia bisa bereproduksi, apapun bahasanya sebenarnya tidak perlu mempermasalahkan moral dan agama karena memang sudah dari gen-nya begitu. Tapi publik lebih memilih untuk menjadikannya tabu.

Kalu dirunut lagi, orang selalu lebih senang dengan sesuatu yang negatif daripada positif minimal ya keinginan untuk mencoba pasti muncul. Itulah mengapa mencap kegiatan sex sebagai tabu justru jadi senjata makan tuan. Apa yang sebenarnya orangtua harapkan pada anak2nya demi kebaikan mereka sendiri justru malah jadi amburadul.

Sekarang, ibarat binatang kalau mereka ingin kawin ya mereka kawin saja di depan publik tanpa malu2. Lalu  mungkin tidak ya manusia mencapai taraf yang demikian? Sudah ada tanda2 sih... Bukannya pendidikan sex sudah digalakkan? Ya dan tidak. Ya dari sisi pendidik mungkin tidak dari sisi orangtua, atau mari bersama-sama kita nyebut "agama".

Tapi yang terjadi sekarang, trend sex bebas umumnya sex bebas tidak bertanggung jawab (minimal karena tidak pakai kondom atau alat kontrasepsi lain). Dan mereka bangga saja bisa masuk dalam trend "sex bebas" yang salah kaprah. Duh gimana to bocah sekarang ini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Burung Emprit bag.2

Di kampungku yang sudah berkurang pepohonannya. Jumlah burung emprit sepertinya tetap banyak, saat ini adalah musim kawin bagi burung emprit (sebenarnya sudah sebulan lalu). Masing-masing pasangan mulai membuat sarang di bernagai tempat yang memungkinkan.

Para warga sudah merubah selera/pilihan tanaman rumah mereka yg dulunya pohan buah-buahan seperti mangga, jambu klutuk, jambu air, nangka ataupun belimbing kini menjadi aneka tanaman hias dan bunga-buangan. Mungkin saja banyak warga tidak suka pohon besar karena akan merusak bangunan, maklum sekarang ini hampir semua pelataran rumah warga ditutup plesteran semen untuk memperluas area huni. Kalaupun ada yang menanam mangga, umumnya adalah mangga cangkok.

Tahukah akibatnya terhadap burung emprit? Tanaman hias/bunga jelas bukanlah tempat untuk bersarang tidak pula mangga cangkokan yang rata-rata tingginya hanya 3m. Mangga asli biji umumnya bisa mencapai 6-7m tergantung jenisnya. Jenis pohon mangga dan nangka umumnya menjadi favorit burung untuk bersarang. Kini apa yang terjadi? Di rumahku saja burung2 membuat sarang pada talang air, bahkan ada yg nekad membuat sarang diatas pintu kamar diapit balok2 struktur.

Menyedihkan lagi ketika aku amati, bahan2 dasar susuh (sarang) saat ini telah berubah drastis dari ketika aku masih SD. Bahan baku semak kering memang semakin jarang ditemukan dengan mulai diplesternya daerah2 terbuka. Kini burung emprit mencampurnya dengan aneka sampah, Ya  sampah!. mulai dari pita kaset, utasan karung goni, kawat (bendrat) dan banyak bahan plastik lainnya. Campuran2 ini jelas berbahaya bagi bayi emprit jika kemudian tak sengaja memakannya.

Untunglah awal musim kemarau ini suplai serangga sedang melimpah ruah, sangat pas dengan musim menetasnya bayi2 emprit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Burung Emprit bag.1

Seribuan burung emprit yang selalu istirahat di rumpun pohon depan rumahku ternyata makin asyik untuk diamati. Setiap harinya jam 5 sore, emprit2 sudah mulai berkumpul pada pucuk pepepohan di depan rumahku. Entah berasal dari mana tapi burung2 ini memilih pohon2 tersebut baru beberapa bulan lalu.

Pohonnya memang cukup rindang, apalagi ditumbuhi tanaman rambat yang makin membuatnya lebat. Di nulai jam 5-an beberapa burung mulai berdatangan dalam kelompok 5-10 ekor

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Mengapa SBY suka menyanyi?

Pernahkan kamu memperhatikan bagaimana suatu lirik lagu ditulis? Menarik pastinya. Lalu pernahkan anda mendengar naskah pidato seorang politisi sedang dikumandangkan? Pasti bosan.. kecuali anda...
Yah memang aneh bin nyleneh bagaimana mungkin dua naskah kata yg dibuat sepuitis mungkin tersebut berbeda? Jawaban adalah hipnotis

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Dapat bulu emprit


Kecil yah? tapi kompleks..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hari ini remaja 16 tahun mati dalam kecelakaan lalu lintas

Seorang tetanggaku, mati dalam kecelakaan saat menjelang tengah malam minggu. Orang yg pernah terlibat pembunuhan, orang yang hidupnya susah sedari kecil, orang yang terjerumus pergaulan yang salah, orang yg identik dengan kemiskinan dan orang yang tidak dididik dengan benar. Mati dengan motornya...

Kalau saja motor itu adalah komputer

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Negara ini dikuasai china dan orang2 tolol

Cina dengan jiwa kesukuan dan mental korup dan penuh nepotisme. Sangat mudah hidup sebagai cina jika sedang kesulitan. Tapi bagaimana dengan orang lain non-cina? Tentu ada yg hidup mudah juga, yakni kroninya cina: Pemerintah pribumi bermental korup, yg hidup dari menjual kuasa pada pengusaha cina.

Ada apa dengan negeri ini? Kenapa orang kaya dan berkuasa selalu dapat perlakuan spesial?
Banyak hal yang digratiskan untuk orang2 seperti mereka, sementara rakyat jelata selalu tertindas dan dipersulit.
Apa ada sih pengamen ngamen di lingkungan elite? yg ada ngamen di masyarakat miskin...

Silahkan orang cina bilang: "Kenapa orang pribumi tidak mau berusaha?" Saya akan balik tanya "Bukankah kalian selalu dapat kesempatan lebih baik berkat eksklusivisme kalian sendiri?"

Di dunia ini mana ada orang bodoh sih? Yg ada itu salah mentalnya (bisa diperbaiki)

Saya tidak mau bicara rasis, tapi ini kelewatan! eksklusivisme Cina harus diberantas! Mereka seharusnya tidak lagi berlindung di bawah payung "MINORITAS"

MINORITAS? GILA, LIHAT FAKTANYA!
Setiap acara di TV, setiap orang di Mal, setiap iklan, setiap pimpinan Cina Cina Cina! Masih ingat gempa padang? siapa yang dapat pertolongan lebih dahulu? Hotel ambacang Cina, Cina, Cina! Orang2 pribumi dibiarkan terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur terkubur hingga akhirnya mampus! Dan mereka bilang " Yah daerahnya susah dijangkau dan makan biaya besar"

CINA+PEMERINTAH => BANGSAT, MALING, PEMBUNUH

Note: Fakta adalah benar jika buktinya > 50%

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

My face contain anger (deep one)

Whenever I take a photo of me or being being photographed. I always see a honest anger drawn in my face. My face seems contained unresolved and accumulated anger in every details. Eyes, mouth and every wringkles is evil look... Even if I smile, there is deep anger. I wonder when it explode

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Ku cinta negeri ini sebesar Ku membencinya

Paling tidak peringatan dari satu orang ini tidak akan berpengaruh pada 230juta penduduk Indonesia lain...

Cinta:
Negeri ini penuh dengan potensi luar biasa: kekayaan alam, potensi penduduk (meski mental perlu diasah) dan budaya.

Benci:
Pemerintah/DPR yang amburadul dan lelet serta mayorintas pengusaha yg eksklusif dan korup. Keduanya bersatupadu untuk menindas rakyat, mengajarkan contoh buruk pada generasi muda demi menjaga kepentingan masing-masing

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Semarang Dingin

Sejak kemarin sore hujan yang disertai angin ribut sepanjang malam telah membuat semarang menjadi dingin. Pagi ini semarang bersuhu sekitar 23C (dilaporkan FoxWeather), cukup dingin dari suhu-suhu biasanya. Jam 5 tadi, gerombolan emprit di pohon depan rumah terlihat berjubel rapat2 (biar hangat) dalam satu dahan (sayang tidak terekam kamera). Mereka terlihat enggan pergi karena udara serta angin yang dingin tapi yang namanya burung memang lebih tertib daripada manusia. Hanya saja kalau biasanya mereka pergi meninggal pohon dalam kelompok kecil, kali ini dalam jumlah seratusan langsung.

Wah kasihan ya.. pasti kedinginan sekali T.T

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hasrat untuk mencuri

Mencuri adalah perbuatan yg praktis dan efisien. Lawannya tentu adalah hak milik. Jadi saya mau bicara soal batasan dua hal tersebut.

Sebagaimana persepsi orang terhadap "mencuri" terlanjur buruk dan naif. Kita merasa sependapat dalam beberapa hal tentang mencuri, yaitu yang paling menjadi perhatian: harta. Mencuri, efektifnya memang pada objek harta yg memiliki nilai uang. Kenapa ingin mencuri sih? Karena mencuri itu adalah insting dasar yg bahkan dimiliki oleh binatang, Binatang seringkali curi-mencuri makanan, wilayah dan juga pasangan berkembang biak. Yang terjadi di dunia hewan, rata-rata karena hak milik dinilai rapuh (mungkin dari sisi kemampuan pemiliknya) atau timbul sikap menyerang demi mempertahankan dirinya sendiri ataupun kelangsungan generasi.

Pada manusia agak berbeda, dimana keinginan mecuri dari yg "lemah" itu minim. Tapi lebih ke besaran nilai uang dari barang yg diinginkan. Itulah sebabnya umumnya orang tidak sadar terhadap kasus mencuri yg lainnya yg mungkin tidak mempunyai nilai uang tapi sama-sama "berharga".

Entahlah pencuri atau bukan, pencuri lebih banyak ditemui di orang-orang kaya. Satu kata untuk mereka = pencuri. Bukti: apa perlu saya katakan seberapa hitam dunia bisnis itu, berapa kali kita selalu membenarkan bahwa suatu perbuatan mencuri itu bukan mencuri? Haus akan kekayaan?

Maling selalu teriak maling. Tidak ada yang perlu kita banggakan/percayakan terhadap pengusaha2 korup dinegeri ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Ahli supranatural beroperasi

Tiap harinya ada saja iklan yang menawarkan jasa supranatural untuk penyembuhan penyakit. Penyedia jasa ini bisa jadi adalah orang yang/sedang bermimpi menjadi nabi/tangan Tuhan. Dengan alih-alih "atas kehendak-Nya" mereka memberi "garansi" yang tidak mungkin diklaim oleh penderitanya. Wow brilian!

Lalu benarkah Tuhan berkehendak lewat mereka-mereka ini? demi?
Ya biasa.. uang.. maksudnya yang butuh uang si pemimpi2 ini...

Tapi pertanyaannya, kok bisa laris?
Mental orang di negeri ini memang sudah terdogma hal2 yang "menggiurkan" mulai dari janji2 agama hingga yang bersifat klenik/supranatural. Semua yang praktis harus juga sepintas mungkin didapat.
Apakah penderita tersebut tidak pernah beribadah?
Kalau ternyata tekun beribadah, lalu apakah mereka perlu perantara orang lain untuk sekedar dijangkau Tuhan?

Mulut bicara memang paling gampang, bahkan kadang kita harus membayar untuk bisa "pandai bicara"
Mulutmu itu lho kok keluarnya sama dengan keluaran anusku

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sapi hidup untuk mati dibunuh

Di jaman seperti ini "pengurbanan" ternyata masih menjadi trend. Mengerikan jika ada hari dimana jutaan hewan ternak harus dimatikan bersama-sama, diambil paksa/dibebastugaskan kehidupannya (yang memang sudah cukup terkekang) dari alam yang dikuasai manusia ini. Dengan musnahnya jutaan hak untuk hidup, apakah "yg meminta" menjadi puas?

Mereka yang memiliki hewan ternak sepertinya dengan mudah memilih-milih/menukar nilai dan fungsi dari hewan peliharaanya itu. Dari yang umum dan klasik yakni uang (dijual) hingga yang agamis (kurban). Tentu apapun kasusnya hewan ternak hampir selalu mati ditangan manusia. Lalu benarkah manusia "memeliharanya"? Untuk dibunuh? Kurban untuk agama? eh bukan.. kurban untuk uang!

Tentunya ada permintaan terhadap pembunuhan ini. Dan secara umum tiap orang pernah menikmati hasil pembunuhan ini. Tentunya pembeli tidak "merasa perlu" berduka atas kematian hewan2 ternak, jadi  bagaimana menggambarkan siapa yang terlibat dalam kasus berkelanjutan ini ya?

Konsumen jelas tidak merasa membunuh. Tapi toh dogma juga mengajarkan mereka untuk tidak merasa bersalah atas hal itu. Mungkin saja orang yang tidak terdogma seperti saya, bisa jadi enggan untuk memakan jika saya melihat sendiri seluruh proses tersebut (baca: mengenal hewan tersebut) mulai dari "pemeliharaan", pembunuhan, hingga proses sampai tersajinya diatas piring lauk saya.

Hmmm.. lezatnya seonggok daging tanpa darah

Mungkin kalau hewan ternak itu bisa bicara, mereka ingin segera dibunuh juga kali ya? karena merasa tidak dipelihara?
Lagipula buat apa hewan2 itu hidup? Kan kesehariaanya cuman merumput saja kan...

Tok tok tok.. Layak Untuk Mati!
dan hidup bagi hewan ternak adalah tertulis dalam buku "sedih" karangan manusia yang isinya selalu sama.
"Kamu mau hidup seperti itu?"
"Moo" (jawab sapi)
"OK!"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments